Senin, 29 Februari 2016

TUHAN ADIL BUKAN ?

Denting menunjukkan pukul 12.00 malam sudah seharian ini ponselku tak berdering karena balasan messagemu atau telpon darimu juga tak satu pun muncul dilayar kaca yang sedari tadi kutunggu. Sudah berapa lama kah aku menunggu kabarmu? Sampai dua gelas coklat telat ku habiskan untuk mencoba melawan rasa kantukku sambil menunggumu. Tapi mengapa sampai saat ini kau tak memberiku kabar padahal diriku saat mengkhawatirkan dirimu berusaha mencari namun nihil ternyata. Meskipun kita baru dekat baru-baru ini tapi sungguh hati ini  tak tenang menunggu kabarmu yang tiba-tiba hilang bak ditelan bumi. Waktu pukul 02.00 malam tetap tak terlihat ciri-ciri ponsel bergerak akupun juga sangat lelah menunggu dengan kantuk yang amat hebat. Jadi kuputuskan untuk beristirahat karena hari esok masih ada.semoga saja besok kau akan membalas messageku atau malah langsung menelponku. Dengan keesokan harinya ku tengok ponselku yang sedari semalam di sampingku ternyata tak ada satu pun kabarmu yang aku terima. Pagi ini aku merasa ada yang hilang dalam hidupku entah ini perasaanku  karena kamu tak member kabar atau memang ini firasat? Untung saja hari ini jadwalku sangat sibuk dikantor sehingga aku sedikit merasakan lega atas kekhawatiranku terhadapmu. Kesibukanku memang benar membuatku lupa akan kekhawatiranmu tentangmu. Saat sibuk yang sedari tadi benar-benar membuatku lupa akhirnya selesai. Dan saat itulah aku langsung melaju ke rumah kostmu untuk mencari info tentangmu namun hasilnya pun masih sama. Lalu ku tanya beberapa temanmu yang satu rumah kost pun tidak ada yang tahu, namun aku tak patah semangat ku coba menghubungimu kembali dan beberapa teman terdekatmu yang ku kenal tapi hasilnya pun masih sama tidak ada yang tahu keberadaanmu sekarang. Kemanakah dirimu sayang? Dua hari ini kau tak memberiku kabar ataupun menelponku, aku sangat mengkhawatirkan keberadaanmu. Aku sibuk mencarimu tapi tidak ada yang tahu keberadaanmu sama sekali. Entah aku harus mencari kemana lagi yang ku tahu kau disini sendiri. Kedua orangtuamu sudah lama meninggal. Aku bingung gimana cari kamu lagi dimana? Sudah seminggu aku menunggu dan berusaha mencari tentangmu tetap sama tak dapat aku temukan. Baiklah aku akan menunggumu sampai kamu datamg kepadaku. Pada suatu malam tiba-tiba ada nomor asing mmenelponku, namun suaranya sepertinya tak asing bagiku. Iya, itu suara memang dirimu yang selalu ku cari dan kutunggu seminggu ini. Namun apa yang kudapati kamu menelponku untuk memberiku kabar bahwa lusa ini ia akan segera menikah dengan perempuan lain dan meminta maaf kepadaku. Uhh mendengar kabar itu rasanya bagaikan tubuhku disambar petir. Orang yang selalu ku sayangi , ku tunggu , dan ku khawatirkan malah akan menikah besok lusa susah payah aku mencarimu kesana kemari tapi jawaban yang sangat menghujam hatiku ini membuatku sesak. Tuhan salahku apa hingga ia sperti itu padaku? Kurangku apa tiba-tiba pergi dan malah menikah dengan perempuan lain. Tangis seketika memecahkan suara keheningan malam. Kepalaku pun berputar-putar seperti ingin pecah rasanya. Kamu yang ku cintai malah mencintai yang lain. Salah apa aku padamu hingga kamu sperti itu? Kamu sakiti aku begitu dalam seperti ini. Apa kau tak mengerti perasaanku yang sudah kau hancurkan saat ini? Tidakkah, jahat sekali hatimu jika kamu tak mengerti ini.  Begitu hancur rasa ini ditinggal dirimu menikah dengan orang lain. Tapi aku bisa apa? Aku tak berhak berlarut-larut dalam sedihku ini. Hidupku masih panjang, tapi sungguh sakit ini selalu membuat dadaku sesak jika mengingatmu. Baiklah aku akan melupakanmu, mungkin Tuhan belum mempertemukan kita pada sebuah jenjang lebih dalam. Dan Tuhan tau kalau kamu bukanlah orang yang tepat. Meski sulit melupaknmu tapi aku yakin untuk berusaha membuka lembaran baru pada hidupku nanti. 1 bulan luka yang aku derita belum terobati, kudapati dirimu koma dirumah sakit sudah hampir 3 minggu dirimu koma. Ternyata pada saat hari pernikahanmu kamu mengalami kecelkaan hebat yang membuatmu tak sadarkan diri hingga saat ini. Entah akau harus sedih atau senang karena hal itu membuatmu tak jadi menikah dengannya tapi kamu malah antara mati dan hidup. Belum sembuh benar luka yang kau gores tapi aku merasa bersalah jika aku tetap membencimu. Saat kabar itu datang padaku aku bingung harus apa yang aku lakukan, pastinya yang disampingmu saat ini adalah calon istrimu bukan aku. Jadi aku bisa apa jika aku hadir disana menjengukmu? Lalu ada seorang wanita menelponku dengan suara tangis yang terisak-isak, dia memberiku kabar dan memohon aku untuk datang menengoki dirimu. Saat sampai dirumah sakit wanita itu langsung histeris padaku dan meminta maaf padaku.karena ia tidak tahu apa yang telah dilakukan oleh calon suaminya kemarin. Aku pun ikut menangis dan tak menyalahkannya karena yang salah itu bukan dia tapi kamu. Tak lama bercerita wanita itupun mengajakku untuk melihat keadaanmu. Sungguh sangat tragis keadaanmu saat ini lemah tak berdaya di atas kasur dengan berbagai alat yang menenpel ditubuhmu. Dia hampir koma 3minggu dan tak ada tanda- tanda kehidupan .saat itulah aku mengeluarkan air mata dan berbisik kepadanya. Mengapa kau tega seperti kepadaku? Apa salahku terhadapku hingga kau tega seperti ini. Banyak yang aku bisikkan padamu?dan Tuhan berkehendak lain tiba-tiba air mata keluar dari matamu dan tanganmu bergerak sedikit demi sedikit entah ini kebetulan atau bagaimana. Tak lama kemudian matanya terbuka dan aku lebih baik keluar saja biarkan wanita itu yang didalamnya namun. Sebelum aku beranjak pergi dengan lirih tanganmu menahanku seakan tak ingin aku pergi dari sampingnya. Setelah dia agak sedikit sadar dia berusaha mengatakan kata maaf padaku dan pada wanita itu. Aku dan wanita itu pun diam mendengarkan dia yang berusaha berbicara. Dia berusaha menguluarkan kata maaf tapi itu tak begitu lama tiba- tiba ia kembali anfal dengan denyut nadi yang lemah dan jetak jantungnya pun hilang dari layar monitor yang memantau keadaanya. Tim dokterpun datang dengan sigap menanganinya. Tapi tuhan begitu sayang terhadapnya ia menghembuskan nafas terakhirnya saat berusaha berbicara kata maaf. Tuhan apakah ini adil bagiku dan wanita itu? Apa harus seperti kau ambil cinta yang kupuja selama ini dengan cara-Mu seperti ini? Aku sangat mencintaimu dan aku pun telah memaafkanmu jauh sebelum dirimu meminta.

Minggu, 28 Februari 2016

Keping - SUDAH LELAH BERTAHANNYA ?


1. Kalau memang niatnya mau jatuh cinta lagi, ya hatimu jangan ditinggal di masa lalu.

2. Berjuang itu bersama-sama, bukan satu orang berjuang, satunya lagi menunggu hasilnya.

3. Ngarepnya menyenangkan, tidak sesuai kenyataannya tidak.

4. Kangennya sudah, nurunin ego untuk bilang kangennya yang belum.

5. Kalau datangmu hanya untukmu menyakiti, lebih baik dari sekarang saja kamu pergi.

6. Seharusnya jangan datang kalau hanya berniat untuk meninggalkan pelan-pelan.

7. Kalau masih membenci atau sakit hati, berarti masih memikirkan. Kalau masih memikirkan, berarti belum melepaskan. 

8. Pada akhirnya, setelah semua usaha tidak ada hasilnya, hanya pertanyaan yang mengemuka,
"Sudah lelah bertahannya?"



namarrapuccino




NANTI


Ketika kamu pergi aku harap nanti kamu menyadarinya. Menyadari bahwa aku jatuh cinta padamu. Aku mencintaimu, memperhatikanmu, dan mengkhawatirkan dirimu diam-diam. Melakukan apapun agar kamu bahagia meski membuatmu bahagia itu terkadang malah membuatku terasa sesak oleh sakit. Sakit karena kamu tak pernah menyadari aku selalu ada untukmu dan terus disampingmu. Aku hanya bisa menutup rapat-rapat rasa ini padamu. Agar nanti kamu yang tahu sendiri bukan aku yang memberi tahumu. Meski kita tak bersatu dalam waktu yang dekat.

Namun nanti waktu yang akan mempertemukannya. Meski kamu tak mengerti kesungguhan. Namun kamu akan megerti dimana rasa sungguh itu jika aku telah tiada.Kisah memang tak selalu cantik seperti paras wajahmu. Tetapi kisah juga memiliki kecantikan sendiri. Dalam hati tak terucap namun lisan yang akan berbicara suatu saat nanti.

Sabtu, 27 Februari 2016

BENAR - BENAR HILANG UNTUK SELAMANYA



Cinta yang aku cari kini sudah kandas
Cinta yang salah yang membuat kini aku tenggelam
Cinta yang amat menyakitkan bagi dirinya
Dan akhirnya cintai itupun pergi hilang entah kemana

        
Dina seorang gadis periang yang usil serta pecicilan itu sering kandas terhadap  kisah cintanya. Ketika ia kelas  2  smk ia mempunyai kekasih namun sayang kekasih yang ia punya berbeda keyakinan padahal banyak yang bilang kalau mereka itu sangat cocok. Kekasihnya dulu adalah Sandy mereka hanya bertahan sekitar 3 bulan saja  karena mereka tahu akan konsekuensinya jika hubungan mereka berlanjut. Mereka mengakhiri begitu saja hubungan itu tanpa ada rasa salah sedikit pun . Yah memang seharusnya itupun tidak terjadi, namun jika cinta mendera hati pun terbuka sangat  lebar bukan? Setelah Dina dan Sandy berputus kehidupanny seperti semula mereka tetap menjadi teman tanpa adanya permusuhan diantaranya.
          Saat sampai menuju kenaikan kelas tak disadari ia sudah sekian lama bersenda gurau dengan seseorang lelaki teman sekelasnya juga . Ia sosok yang dewasa, humoris, romantic, dan selalu ada dikala Dina merasa sedih. Karena kebaikan lelaki itu sempat Dina menyukainya namun ia masih belum mau untuk membuka hatinya. Dan ternyata diam-diam lelaki itu menyukai Dina dari sebelum mereka sekelas pada waktu itu saat pertama mengikuti MOS ia telah menyukainya . Namun Dina tak menyadari akan hal itu sebelumnya tapi saat Dina merasakan kesedihan ia selalu ada setiap saat dan selalu membuat Dina senang dengan cara-caranya yang memang Dina sukai . Rangga lah lelaki itu yang selalu memperhatikannya diam-diam, mengirimkan beberapa message perhatian ke Dina, dan yang selalu mengajak ketempat-tempat yang paling Dina sukai. Mereka memiliki hobi yang sama yaitu jalan-jalan. Dina mengetahui  Rangga menyukainya saat akhir-akhir ini sikap Rangga beda seperti layaknya seseorang kekasihnya saja tapi Dina juga sudah menyimpan rasa karena sikap Rangga lah yang mebuat Dina Jatuh hati. Dari mereka sering pergi bareng, nongkrong bareng, dan pulang sekolah bareng.  Saat itulah Dina memiliki rasa kepada Rangga . Mereka selalu mempunyai rencana tiap akhir pekan untk berkunjung ketaman, lalu setelah itu pergi berkumpul dengan teman-teman merka yang pasti teman sekelasnya juga. Kadang juga Rangga mengajak kesuatu tempat bersama teman-temannya meski tempatnya tidak terlalu mewah ya ala kadarnya atau biasanya tempat yang gratisan buat nongkrong bersama pasangannya masing-masing.” Nah sedekat inikah kita tanpa ada hubungan special? “ucap Dina dalam hati.
          Rangga itu penyuka music dan memiliki grup band sendiri yang dibangun oleh teman-temannya. Sampai suatu saat Dina diajak olehmu untuk ikut Rangga berlatih music bersama teman-temannya. Setiap bersama Rangga dan mereka Dina selalu nyaman karena kita saling kenal. Setelah menunggumu bermain music  kami semua pergi kesuatu tempat mungkin tempat itu sangat sederhana tapi itu menyenangkan .Kami pergi menuju ke kampung main cipulir untuk bermain outbound bersama. Tiba-tiba Rangga memeluk Dina dengan kencang dan penuh hangat.  Dina membalas pelukan itu dengan hangatnya. Meski didalam hatinya Dina berpikir “Mengapa Rangga seperti itu tiba-tiba? Ada apakah ini? Semoga bukan apa-apa” .

          Keesokannya Dina merasa gelisah entah mengapa? “Ada apa ini dengan perasaanku? Ya Tuhan semoga ini bukan pertanda apa-apa bagiku ataupun siapapun dalam hidupku” ucap Dina. Sampai pukul 12.00 siang Dina menunggu kabar   Rangga tidak seperti biasanya sampai jam segini Rangga tidak memberiku kabar padahal sudah sedari tadi pagi aku mengiriminya beberapa pesan.Mungkin ia sedang sibuk ku tungga saja sampai nanti malam. Namun sampai malam pun dia tak kunjung membalas pesanku . Lalu langsung saja menelponnya berkali-kali tapi tak pernah diangkat olehnya. Dina bingung kenapa dia tiba-tiba menghilang tanpa kabar seperti ini? Sampai beberapa temannya ku coba hubungi tapi tidak ada yang  tahu keberadaannya . Akhirnya Dina pun menunggu esok untuk bertanya secara langsung kepada Rangga mengapa tiba-tiba seperti itu.
          Sampai didepan kelas Dina menunggu hadirnya Rangga namun dia tak kunjung datang. Dan ternyata Rangga datang tapi ia telat kesekolah hari ini. Ingin rasanya ku jejali seribu pertanyaan padanya , tapi waktu sudah saatnya mulai belajar jadi kutungga saja jam pelajaran usai. Tak lama pelajaran usai Dina menghampiri Rangga dan bertanya tapi tak ada sepatah pun yang dijawab Rangga  dan malah langsung meninggaklan Dina yang sedari tadi menunggu jawaban Rangga. Dina mengejar Rangga namun nihil LAri Dina tak Secepat Rangga ia pun kehilangn jejaknya. Dalam hati Dina bertanya seribu tanya ” Mengapa dia menjadi sedingin ini ? lalu pergi meninggalkanku  tanpa jawaban. Ada apa ini Tuhan?  Apa waktu berlibur kemarin itu pertandanya ? “ Dina selalu mencari tahu apa yang terjadi pada setiap temannya anmun temannya juga taetap tidak tahu.  Dina selalu berusaha untuk mendekat dan coba ingin mengajak bicara tapi ia selalu menghindarinya dan benar-benar menjauh. “ada apa ini? Apa salahku hingga ia tiba-tiba menjauhiku? Apa aku salah telah mencintainya? Aku pikir tidak karena kita tahu sedari awal aku sudah mulai menyukainya dan ia juga menyukai ? lalu mengapa seperti menjauh dengan begitu cepat? “pikir Dina dalam hati. Dina selalu memikirkan alasan apa yang membuat Rangga jauh apa karena mereka hanya sekedar dekat bukan Pacaran?  Mengapa saat aku sudah jatuh hati padamu malah kamu pergi begitu saja. Baru saja aku merasakan ada warna dalam hidupku bersamamu. Tapi sekarang hilang pergi kemana. Kamu yang selalu memberiku senyum tapi sekarang malah tangis yang kau beri. Kamu pergi dengan tiba-tiba dan menjauhiku . LAgi-lagi aku harus kehilangan orang yang aku cintai , orang yang yang memberi ku warna., dan orang yang benar-benar mengerti apa mauku.

          Sudah berapa lama Dina terus berharap dengan Rangga akan kembali mungkin 1 bulan ini. Dina selalu memikirkannya tanpa disadari diam-diam ada yang selalu memperhatikan kesedihannya yaitu sahabatnya RAngga. Tari namanya dia tak tega melihat Dina selalu terpuruk dalam kesedihannya. Lalu ia menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada Rangga. Tak disangka-sangka selama ini dia tak mencintaiku benar-benar. Dia hanya ingin balas dendam terhadap sakit hatinya oleh perempuan lain. “uhh, sungguh bodohnya aku terlalu mencintaimu Rangga , setega itukah kamu padaku ? sampai bisa-bisanya kau menyakitiku seperti itu. Tak pernah terpikir olehku akan hal itu ngga? “  meratapi penyeselannya dalam isak tangisnya ditengah hujan sambil berjalan untuk pulang kerumah.
          Tak berapa lama Dina menyadari kalau ia terlalu larut dalam kisah cintanya hingga akhirnya nilai akhir semesternya sangat menurun drastis. Disaat itulah Dina merasa sangat jengkel karena terlalu larut dalam penyesalannya mencintainya. Dina pun berharap akan bisa seperti dahulu lagi dengan presatasinya yang cukup lumayan. Ia berjanji akan memperbaiki semua nilainya selama kelas 3 nanti. Sudah cukup keterpurukan yang kau berikan dan aku tak ingin mengingat masa laluku kembali. Berusaha keras aku membenahi nilai-nilaiku, dan berharap segera datang hari kelulusaku agar aku bisa melupakanmu. Dina selalu giat belajar, mengikuti banyak perlombaan, dan les sana sini agar ia bisa menjadi kebanggan orang tuanya saat ia telah lulus nanti.
          Di  akhir kelulusannya yang sangat ditunggu-tunggu oleh Dina datang. Ia menggunakan baju yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari dengan cantik ia berdandan dan mampu membuat teman-temannya hampir tidak mengenalnya. Dina sangat merasa senang karena ahri yang ia tunggu pun datang tapi ia juga sedih karena akan menanggalkan masa sekolahnya bersama seluruh kisah cintanya. Tanpa disadari Dina Rangga sedari tadi memperhatikannya dari kejauhan karena untuk baris laki-laki dan perempuan itu dipisahkan. Saat Dina menoleh ke arah Rangga mereka saling bertatapan mata meski secara berjauhan seakan ada rasa penyesalan mendalam. Tak lama kemudian ponselku bordering dan ada yang mengirim message kepadaku dengan nomor yang tak ku kenal ternyata itu kamu Rangga setelah lama aku menunggu dan berharap.”maaf aku pernah menyakitimu ,meninggalkanmu secara tiba-tiba pula,sebenarnya aku tak bermaksud seperti itu tapi aku terbawa oleh emosiku terhadap dendamku. Sekali lagi aku meminta maaf untuk yang terakhir kalinya Dina” saat aku mambaca message mu itu aku sudah memaafkannya meski sakit dan aku sudah berusaha untuk melupakanmu. Dan ini adalah hari kita bertemu dan aku tak mau lagi berharap kepadamu untuk kesekian kalinya. Saat perpisahan usai kami pulang kerumah masing-masing tapi saat Dina menunggu bus tak disangka-sangka Rangga tertabrak oleh sebuah truk container saat ia hendak menyebrang dan Dina melihat bagaimana kejadian itu didepannya matanya sendiri orang yang ia cintai sampai sekarang tertabrak dan tewas didepannya. Dina langsung menangis dan menjerit sambil berlari ke arah Rangga.”Rangga haruskah kamu sperti ini, haruskah kamu mati seperti ini? Baru kita akan menapaki kehidupan baru mengapa kamu pergi secepat ini Rangga. Aku masih mencintaimu meskipun aku tahu itu aku tak kan pernah memiliki dirimu seutuhnya tapi mengapa kau benar-benar hilang dari kehidupan Rangga. Rangga Kamu jahat sekarang kamu pergi untuk selamanya” ucap tangis Dina sambil memegang jenazah Rangga. Dengan kepergian Rangga begitu cepat Dina pun menerimanya dengan ikhlas walaupun itu sangat sulit. Dan akhirnya Dina menerima kehidupan seperti biasanya kembali .

Waktu Tidur Yang Baik maupun Kurang Baik (HAILULAH, QAILULAH & 'AILULAH)

Apakah yang dimaksud dengan TIDUR HAILULAH, QAILULAH & 'AILULAH? 1.Tidur   HAILULAH  :  Tidur yg menghalangi rizqi 2.Tidur  QOILU...